CONTINUING FROM PART ONE
Albar masih sibuk dengan pekerjaan rutinnya sebagai ghost writer dan konsultan web security. Ia sedang menulis postingan barunya ketika Reza masuk dan langsung membenamkan tubuhnya di sofa. Ia kembali melihat gambar-gambar yang baru saja diambilnya dengan wajah kusut. Tanpa menoleh sedikitpun, Albar mengomentarinya.
" kenapa Za... suntuk banget... ?? " tanya Albar singkat kemudian kembali mengetik dan memainkan mousenya.
" gw digampar Bar... sama cewe` lagi... " keluh Reza seraya menghela nafas dan masih memperhatikan layar kameranya. Reza melepas syal yang membalut lehernya. Albar yang mendengar jawaban itu berhenti dari kegiatannya dan beranjak menghampiri Reza dengan tatapan aneh.
" di negri seramah ini loe masih bisa digampar cewe`... ?? " Tanya Albar lagi seakan tak percaya pada sahabat karibnya itu. Ia duduk disamping Reza dan menatap lekat kearahnya.
" emang loe ngapain aja Za... ?? " Albar kembali bertanya. Reza menghela nafas dan menunjukkan beberapa lembar foto padanya.
" salah gw juga sih... maen foto sembarangan... " Jawab Reza singkat. Albar mengambil foto-foto itu dan memperhatikannya sesaat kemudian kembali berkomentar.
" waah... parah loe Za... nguntit cewe` cakep nggak ngajak-ngajak... " Ucap Albar spontan, Reza menjitak kepalanya.
" Emang gw kayak loe... digampar nih... lumayan rassanya... " Balas Reza protes. Albar hanya tertawa cekikikan mendengarnya. Ia kembali memperhatikan foto-foto itu. Selain Reza adafotografer yang handal, gadis di foto itu juga punya tampang yang bagus, apalagi jika dipadukan dengan suasana dermaga tua di sore hari. Foto itu terlihat sempurna.
" namanya siapa nih... ?? " Tanya Albar lagi, Reza menatapnya kesal.
" boro-boro nama... digampar doang dapetnya... ! " Reza kembali menjitak kepala Albar yang disambut dengan tawa cekikikan khas nya miliknya.
" aaah... loe nggak minta maaf sih... " sahut Albar lagi.
'" ya gara-gara itu gw digampar, bocah... !!, susah banget sih ngejelasinnya sama loe... "Bentak Reza lagi. Ia sudah sangat geram melihat teman akrabnya yang satu ini. Tingkahnya hampir tak ada yang menyamai. Nada bicaranya pun beda.
" naa... gw tau Za, kenapa loe digampar... " Ucap Albar sambil memetikkan jarinya. Reza yang sudah meluap-luap menoleh kearahnya.
" kenapa coba` ... ?? " Tanya Reza seraya menghela nafas dan menahan amarahnya. Albar mendekat dan membisikkan beberapa patah kata padanya.
" emang nasib loe lagi apes, cuy... sabar aja yah... "
Usai mengucapkan hal itu, Albar langsung lari berputar putar dalam ruangan apartemen besar yang khusus disewakan untuk mereka. Reza dengan rasa kesal yang sudah di ubun ubun mengejarnya sambil terus mengoceh. Albar memang punya cara lain untuk menghibur seseorang. Itu terbukti dari senyum kesal di wajah Reza yang semakin melebar. Walaupun menurut beberapa temannya dia sangat aneh, tapi sebenarnya Albar adalah pemuda dengan intelektual tinggi yang tersembunyi dibalik kekonyolan tingkahnya.
" Jadi... rencana loe apa Za... ?? " Tanya Albar setelah puas berputar-putar dengan Reza. Ia menyalakan AC untuk mendinginkan suhu tubuhnya.
" ya minta maaf lah... emang mo ngapain lagi... ?? " Reza balik bertanya. Albar tersenyum.
" Nggak takut digampar lagi loe... ?? "
" Bodo amat... siapa tau aja gw dapet... kan lumayan... " Jawab Reza ngelantur.
" wiih... menang banyak dong..." Albar tersenyum lagi. " bisa kenalin ke gw kan... " tambahnya sambil beralih kembali ke notebook nya. Reza bangkit mengambil handuk yang tergantung disudut ruangan kemudian berjalan ke arah Albar.
" Loe kawin aja ama laptop... " Reza mematikan paksa notebook Albar dan menjitaknya sekali lagi.
" ah.. Rese' loe... " Ucap Albar protes dan kembali menyalakan notebook nya lalu melanjutkan tulisannya. Reza tersenyumpenuh kemenangan. Ia beralih kearah kamar mandi.
" Ada Erza didalem... " Albar menaikkan suhu AC ruangannya. Langkah Reza terhenti.
" Erza... ?? lama banget... emang ngapain aja tu anak dari tadi... ?? " Reza berbalik dan memasang wajah yang tak percaya sambil menatap Albar dengan alis yang ditekuk.
"Nggak tau lah... kok protesnya ke gw sih... lagi maintenance server kali di dalem... ?? "Jawab Albar sembarangan. Reza kembali berbalik dan menggedor pintu kamar mandi.
" Erza... !! , loe ngapain... ?? cepetan dong... !! "
" iya iya ntar... lagi keramas nih... " Erza yang merasa mandinya terusik protes.
" emang kepala loe berapa... keramas segitu doang lama banget... !!? "Bentak Reza lagi.
" Pala gw kena deep freeze nih... anti aer... susah keramasnya... " Balas Erza tak mau kalah. Reza juga masih terus protes. Akhirnya, Albar yang baru saja menyelesaikan tulisannya pun menoleh.
" momen penting... " Gumamnya singkat lalu mengambil kamera milik reza dan mengabadikan kejadian itu. Albar tersenyum. Ia selalu berpikir kalu ia adalah orang paling beruntung di dunia karena memiliki teman sejati yang ikatannya bahkan melebihi mungkin lebih dekat dari keluarga. Hampir segala sesuatu mereka lewati bersama, walau terkadang, pertikaian kecil tak bisa dihindari. Tapi semua itu hanya akan mempererat persahabatan mereka.
Albar kembali ke notebook nya dan memindahkan foto itu. Ia siap membuat posting selanjutnya dangan label self note dan eternal friendship. Hanya butuh beberapa menit baginya untuk menciptakan tiga buah paragraf berisi foto dan dikelilingi oleh untaian kata-kata yang menyentuh hati.
Tepat sesaat sebelum Albar menutup notebook nya untuk bergabung dengan Reza dan Erza. Ia ditarik rasa ingin tahunya tentang gadis misterius yang menampar wajah Reza tadi. Ia kembali menelusuri memori kamera Reza dan mendapati dua foto terbaru dari gadis itu dari semua gambar yang ada. yang pertama terlihat manis dengan mata sayu. Yang kedua terlihat menyentuh dengan butiran air mata yang hampir terjatuh.
Albar menarik kepalanya menjauh dari monitor. Entah kenapa tiba tiba ia merasakan hal aneh. Seolah ada hal buruk yang akan terjadi. Tapi kemudian ia berpikir mungkin itu hanya perasaannya saja. Dengan tindakan masa bodohnya, Albar kembali melihat foto itu dan mengambilnya. Ia menoleh sejenak kearah Erza yang baru saja keluar dari kamr mandi dan berdebat dengan Reza. Lalu dengan sekejap menyulap kedua foto itu manjadi sebuah postingan baru lagi. Hanya saja yang ini menceritakan tentang Reza dan perasaan anehnya. Di ujung tulisannya Albar menulis;
" Ada yang lain dibalik semua ini... "
TBC ( to be continued )
April 19, 2010
April 16, 2010
Ano Shoujo #one
Seberkas cahaya keluar dari lampu blitz kamera yang dibawa oleh Reza. Gambar seorang gadis muncul beberapa saat setlah ia memperhatikan layer kameranya. Reza tertegun sesaat. Sudah beberapa hari ini gadis itu terlihat merenung di barisan pagar dermaga tua, tempat Reza biasa mengambil foto sunset dan pemandangan indah disekitarnya atau sekedar menenangkan diri sambil menikmati pemandangan. Reza sendiri bingung harus berbuat apa. Ia lebih memilih mengamati gadis itu dari jauh, tepatnya dari layer kamera yang selalu menemaninya.
Gadis misterius itu terlihat manis, seperti kebanyakan gadis Jepang lainnya. Rambut hitamnya lurus, dengan ujung yang dibuat sedikit bergelombang. Poni halusnya dibiarkan menutupi alis, dan mata bundarnya selalu terlihat sayu. Entah hal apa yang membuatnya begitu murung. Reza semakin penasaran.
Reza melirik Rolex silver di tangan kirinya. Itu adalah hadiah ulang tahun dari pamannya beberapa tahun lalu. Sudah lewat jam lime sekarang. Entah mengapa, melihat gadis itu membuat Reza melewatkan sunsetnya hari ini. Hanya awan merah yang tersisa di atas garis lurus pemisah antara langit dan samudra. Akhirnya, Reza memutuskan untuk mengambil gambar gadis itu sekali lagi.
Reza tersenyum. Ini adalah foto terbaiknya. Wajah gadis itu sangat anggun bila dicocokkan dengan langit ungu berhias awan merah dan beberapa titik bintang. Tapi ada yang menarik perhatian Reza dari foto itu. kilauan cahaya dibawah mata sayunya. Setelah beberapa saat, barulah Reza sadar kalau itu adalah setitik air mata. Reza mengangkat kembali kepalanya dan melihat kearah gadis yang sudah dar tadi menatap kearahnya. Suasana yang mulai gelap mungkin membuat lampu blitz-nya terlihat jelas dimata gadis itu. Reza mati langkah.
Walaupun jarak mereka cukup jauh. Tapi Reza bias menebak kalau gadis itu sangat marah. Terlihat jelas dari wajahnya yang belum berpaling sedikitpun dari tempat Reza berpijak. Reza semakin bingung. Bisa saja ia berbalik lalu pergi dan menghilang dalam sekejap. Tapi hal itu tak mungkin dilakukannya di negri orang. Apalagi terhadap seorang gadis manis yang bahkan belum ia kenal. Tapi, ia harus teap melakukan sesuatu.
Reza memberanikan dirinya dan mulai memantapkan kakinya untuk melangkah kedepan. Sambil masih terus memikirkan basa-basi apa yang harus diucapkannya sebelum minta maaf. Reza kembali melirik Rolex-nya. Hawa dingin Jepang sepertinya tak mampu membendung keringat dingin yang tiba-tib mulai keluar di pelipisnya. Reza menyapunya dengan syal yang membalut lehernya, kemudian berhenti beberapa langkah didekat gadis itu berdiri.
Reza kembali tertegun. Gadis itu secara langsung terlihat lebih manis dari yang di foto. Jalan air dikedua sudut matanya pun terlihat lebih jelas. Reza merasa semakin bersalah dengan ulahnya yang tak lebih dari seorang paparazzi. Ia mencoba untuk meminta maaf.
" Ano sumimasen… maigogo koko ni anata o mite… sore yue ni… netsubou naru…" ucapnya dengan senyum kaku. Reza membuka tas pinggangnya dan mengeluarkan beberapa lembar foto yang diselipkan di Diary-nya.
" Honto ni koukai shita... " Reza menunduk, itu adalah sikap sopan yang dipelajarinya dirumah. Beberapa saat kemudian, ia kembali berdiri untuk menyerahkan lembaran foto itu.
" Plak... !! " Reza sama sekali tak menduga respon yang tiba-tiba seperti itu. Tapi ia tau kalau ia pantas menerimanya. Tamparan lumayan keras itu membuatnya terus menghadap ke kanan. Gadis itu berlalu tanpa komentar. Reza memegang pipinyta yang masih terasa panas, kemudian mengambil gambar tempat dimana gadis itu berdiri lalu melangkahkan kakinya kembali ke apartemen. Langkahnya terasa berat.
TO BE CONTINUED......
Gadis misterius itu terlihat manis, seperti kebanyakan gadis Jepang lainnya. Rambut hitamnya lurus, dengan ujung yang dibuat sedikit bergelombang. Poni halusnya dibiarkan menutupi alis, dan mata bundarnya selalu terlihat sayu. Entah hal apa yang membuatnya begitu murung. Reza semakin penasaran.
Reza melirik Rolex silver di tangan kirinya. Itu adalah hadiah ulang tahun dari pamannya beberapa tahun lalu. Sudah lewat jam lime sekarang. Entah mengapa, melihat gadis itu membuat Reza melewatkan sunsetnya hari ini. Hanya awan merah yang tersisa di atas garis lurus pemisah antara langit dan samudra. Akhirnya, Reza memutuskan untuk mengambil gambar gadis itu sekali lagi.
Reza tersenyum. Ini adalah foto terbaiknya. Wajah gadis itu sangat anggun bila dicocokkan dengan langit ungu berhias awan merah dan beberapa titik bintang. Tapi ada yang menarik perhatian Reza dari foto itu. kilauan cahaya dibawah mata sayunya. Setelah beberapa saat, barulah Reza sadar kalau itu adalah setitik air mata. Reza mengangkat kembali kepalanya dan melihat kearah gadis yang sudah dar tadi menatap kearahnya. Suasana yang mulai gelap mungkin membuat lampu blitz-nya terlihat jelas dimata gadis itu. Reza mati langkah.
Walaupun jarak mereka cukup jauh. Tapi Reza bias menebak kalau gadis itu sangat marah. Terlihat jelas dari wajahnya yang belum berpaling sedikitpun dari tempat Reza berpijak. Reza semakin bingung. Bisa saja ia berbalik lalu pergi dan menghilang dalam sekejap. Tapi hal itu tak mungkin dilakukannya di negri orang. Apalagi terhadap seorang gadis manis yang bahkan belum ia kenal. Tapi, ia harus teap melakukan sesuatu.
Reza memberanikan dirinya dan mulai memantapkan kakinya untuk melangkah kedepan. Sambil masih terus memikirkan basa-basi apa yang harus diucapkannya sebelum minta maaf. Reza kembali melirik Rolex-nya. Hawa dingin Jepang sepertinya tak mampu membendung keringat dingin yang tiba-tib mulai keluar di pelipisnya. Reza menyapunya dengan syal yang membalut lehernya, kemudian berhenti beberapa langkah didekat gadis itu berdiri.
Reza kembali tertegun. Gadis itu secara langsung terlihat lebih manis dari yang di foto. Jalan air dikedua sudut matanya pun terlihat lebih jelas. Reza merasa semakin bersalah dengan ulahnya yang tak lebih dari seorang paparazzi. Ia mencoba untuk meminta maaf.
" Ano sumimasen… maigogo koko ni anata o mite… sore yue ni… netsubou naru…" ucapnya dengan senyum kaku. Reza membuka tas pinggangnya dan mengeluarkan beberapa lembar foto yang diselipkan di Diary-nya.
" Honto ni koukai shita... " Reza menunduk, itu adalah sikap sopan yang dipelajarinya dirumah. Beberapa saat kemudian, ia kembali berdiri untuk menyerahkan lembaran foto itu.
" Plak... !! " Reza sama sekali tak menduga respon yang tiba-tiba seperti itu. Tapi ia tau kalau ia pantas menerimanya. Tamparan lumayan keras itu membuatnya terus menghadap ke kanan. Gadis itu berlalu tanpa komentar. Reza memegang pipinyta yang masih terasa panas, kemudian mengambil gambar tempat dimana gadis itu berdiri lalu melangkahkan kakinya kembali ke apartemen. Langkahnya terasa berat.
TO BE CONTINUED......
April 14, 2010
The Gourmet Trio Plate....??
Satu lagi dari yankodesign, piring aneh dengan tiga ... apaan yah..., itu yang penting , tau sendiri kan namanya...?? kalo masih nggak jelas liat aja gambar di sebelah sampe puas.
Emang keliatan nggak ada gunanya, tapi piringnya keren loh... kekurangannya cuma nggak bisa buat makan ' bakso ' ato ' mi rebus ' dan makanan berkuah laennya.
Jangan dikira ini produk maya doang. Walaupun gw sendiri hampir nggak percaya ini produk asli... tapi katanya ini dibuat dari plastik dan anti pecah... kecuali kalo ada orang gila yang ngebakar barang ginian. Harganya juga terjangkau, cuma $48.00 ( terjangkau pala lu...). Yang mo beli silahkan pesan disini....
YD store ( kok jadi gw yang promo sih....??? )
Emang keliatan nggak ada gunanya, tapi piringnya keren loh... kekurangannya cuma nggak bisa buat makan ' bakso ' ato ' mi rebus ' dan makanan berkuah laennya.
Jangan dikira ini produk maya doang. Walaupun gw sendiri hampir nggak percaya ini produk asli... tapi katanya ini dibuat dari plastik dan anti pecah... kecuali kalo ada orang gila yang ngebakar barang ginian. Harganya juga terjangkau, cuma $48.00 ( terjangkau pala lu...). Yang mo beli silahkan pesan disini....
YD store ( kok jadi gw yang promo sih....??? )
April 6, 2010
Latest Mood -- &@%!*%(*$@%&^*! --
GYAA....!!!!!!!!!!!!
gila cuy... stress rasanya... padahal udah usaha sebisa gw...tapi hasilnya sama aja...huh....>.<... w cuma bisa ngeluh sekarang... tapi bukan berarti w bakal terus terusan ngeluh.... w juga harus tetep nyoba dan nyoba lagi...
pokoke harus bisa...!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
JOS.....!!!
TETEP SMANGAT...!!!
gila cuy... stress rasanya... padahal udah usaha sebisa gw...tapi hasilnya sama aja...huh....>.<... w cuma bisa ngeluh sekarang... tapi bukan berarti w bakal terus terusan ngeluh.... w juga harus tetep nyoba dan nyoba lagi...
pokoke harus bisa...!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
JOS.....!!!
TETEP SMANGAT...!!!
April 4, 2010
kalender...??
Ini buat yang mo tetap awet muda. Soalnya zaman sekarang produk emang makin aneh. Liat aja yang satu ini. Ada TEH berbentuk kalender. Jadi, biar teratur minum plus nggak lupa tanggal berapa hari ini. Makannya beli...
Tuh.. praktis kan..??
Tuh.. praktis kan..??
Subscribe to:
Posts (Atom)