April 19, 2010

Ano Shoujo #two

CONTINUING FROM PART ONE
   Albar masih sibuk dengan pekerjaan rutinnya sebagai ghost writer dan konsultan web security. Ia sedang menulis postingan barunya ketika Reza masuk dan langsung membenamkan tubuhnya di sofa. Ia kembali melihat gambar-gambar yang baru saja diambilnya dengan wajah kusut. Tanpa menoleh sedikitpun, Albar mengomentarinya.

     " kenapa Za... suntuk banget... ?? " tanya Albar singkat kemudian kembali mengetik dan memainkan mousenya.

     " gw digampar Bar... sama cewe` lagi... " keluh Reza seraya menghela nafas dan masih memperhatikan layar kameranya. Reza melepas syal yang membalut lehernya. Albar yang mendengar jawaban itu berhenti dari kegiatannya dan beranjak menghampiri Reza dengan tatapan aneh.

     " di negri seramah ini loe masih bisa digampar cewe`... ?? " Tanya Albar lagi seakan tak percaya pada sahabat karibnya itu. Ia duduk disamping Reza dan menatap lekat kearahnya.

     " emang loe ngapain aja Za... ?? " Albar kembali bertanya. Reza menghela nafas dan menunjukkan beberapa lembar foto padanya.

     " salah gw juga sih... maen foto sembarangan... " Jawab Reza singkat. Albar mengambil foto-foto itu dan memperhatikannya sesaat kemudian kembali berkomentar.

     " waah... parah loe Za... nguntit cewe` cakep nggak ngajak-ngajak... " Ucap Albar spontan, Reza menjitak kepalanya.

     " Emang gw kayak loe... digampar nih... lumayan rassanya... " Balas Reza protes. Albar hanya tertawa cekikikan mendengarnya. Ia kembali memperhatikan foto-foto itu. Selain Reza adafotografer yang handal, gadis di foto itu juga punya tampang yang bagus, apalagi jika dipadukan dengan suasana dermaga tua di sore hari. Foto itu terlihat sempurna.

     " namanya siapa nih... ?? " Tanya Albar lagi, Reza menatapnya kesal.

     " boro-boro nama... digampar doang dapetnya... ! " Reza kembali menjitak kepala Albar yang disambut dengan tawa cekikikan khas nya miliknya.

     " aaah... loe nggak minta maaf sih... " sahut Albar lagi.

     '" ya gara-gara itu gw digampar, bocah... !!, susah banget sih ngejelasinnya sama loe... "Bentak Reza lagi. Ia sudah sangat geram melihat teman akrabnya yang satu ini. Tingkahnya hampir tak ada yang menyamai. Nada bicaranya pun beda.

     " naa... gw tau Za, kenapa loe digampar... " Ucap Albar sambil memetikkan jarinya. Reza yang sudah meluap-luap menoleh kearahnya.

     " kenapa coba` ... ?? " Tanya Reza seraya menghela nafas dan menahan amarahnya. Albar mendekat dan membisikkan beberapa patah kata padanya.

     " emang nasib loe lagi apes, cuy... sabar aja yah... "

   Usai mengucapkan hal itu, Albar langsung lari berputar putar dalam ruangan apartemen besar yang khusus disewakan untuk mereka. Reza dengan rasa kesal yang sudah di ubun ubun mengejarnya sambil terus mengoceh. Albar memang punya cara lain untuk menghibur seseorang. Itu terbukti dari senyum kesal di wajah  Reza yang semakin melebar. Walaupun menurut beberapa temannya dia sangat aneh, tapi sebenarnya Albar adalah pemuda dengan intelektual tinggi yang tersembunyi dibalik kekonyolan tingkahnya.

     " Jadi... rencana loe apa Za... ?? " Tanya Albar setelah puas berputar-putar dengan Reza. Ia menyalakan AC untuk mendinginkan suhu tubuhnya.

     " ya minta maaf lah... emang mo ngapain lagi... ?? " Reza balik bertanya. Albar tersenyum.

     " Nggak takut digampar lagi loe... ?? "

     " Bodo amat... siapa tau aja gw dapet... kan lumayan... " Jawab Reza ngelantur.

     " wiih... menang banyak dong..." Albar tersenyum lagi. " bisa kenalin ke gw kan... " tambahnya sambil beralih kembali ke notebook nya. Reza bangkit mengambil handuk yang tergantung disudut ruangan kemudian berjalan ke arah Albar.

     " Loe kawin aja ama laptop... " Reza mematikan paksa notebook Albar dan menjitaknya sekali lagi.

     " ah.. Rese' loe... " Ucap Albar protes dan kembali menyalakan notebook nya lalu melanjutkan tulisannya. Reza tersenyumpenuh kemenangan. Ia beralih kearah kamar mandi.

     " Ada Erza didalem... " Albar menaikkan suhu AC ruangannya. Langkah Reza terhenti.

     " Erza... ?? lama banget... emang ngapain aja tu anak dari tadi... ?? " Reza berbalik dan memasang wajah yang tak percaya sambil menatap Albar dengan alis yang ditekuk.

     "Nggak tau lah... kok protesnya ke gw sih... lagi maintenance server kali di dalem... ?? "Jawab Albar sembarangan. Reza kembali berbalik dan menggedor pintu kamar mandi.

     " Erza... !! , loe ngapain... ?? cepetan dong... !! "

     " iya iya ntar... lagi keramas nih... " Erza yang merasa mandinya terusik protes.

     " emang kepala loe berapa... keramas segitu doang lama banget... !!? "Bentak Reza lagi.

     " Pala gw kena deep freeze nih... anti aer... susah keramasnya... " Balas Erza tak mau kalah. Reza juga masih terus protes. Akhirnya, Albar yang baru saja menyelesaikan tulisannya pun menoleh.

     " momen penting... " Gumamnya singkat lalu mengambil kamera milik reza dan mengabadikan kejadian itu. Albar tersenyum. Ia selalu berpikir kalu ia adalah orang paling beruntung di dunia karena memiliki teman sejati yang ikatannya bahkan melebihi mungkin lebih dekat dari keluarga. Hampir segala sesuatu mereka lewati bersama, walau terkadang, pertikaian kecil tak bisa dihindari. Tapi semua itu hanya akan mempererat persahabatan mereka.

   Albar kembali ke notebook nya dan memindahkan foto itu. Ia siap membuat posting selanjutnya dangan label self note dan eternal friendship. Hanya butuh beberapa menit baginya untuk menciptakan tiga buah paragraf berisi foto dan dikelilingi oleh untaian kata-kata yang menyentuh hati.

   Tepat sesaat sebelum Albar menutup notebook nya untuk bergabung dengan Reza dan Erza. Ia ditarik rasa ingin tahunya tentang gadis misterius yang menampar wajah Reza tadi. Ia kembali menelusuri memori kamera Reza dan mendapati dua foto terbaru dari gadis itu dari semua gambar yang ada. yang pertama terlihat manis dengan mata sayu. Yang kedua terlihat menyentuh dengan butiran air mata yang hampir terjatuh.

   Albar menarik kepalanya menjauh dari monitor. Entah kenapa tiba tiba ia merasakan hal aneh. Seolah ada hal buruk yang akan terjadi. Tapi kemudian ia berpikir mungkin itu hanya perasaannya saja. Dengan tindakan masa bodohnya, Albar kembali melihat foto itu dan mengambilnya. Ia menoleh sejenak kearah Erza yang baru saja keluar dari kamr mandi dan berdebat dengan Reza. Lalu dengan sekejap menyulap kedua foto itu manjadi sebuah postingan baru lagi. Hanya saja yang ini menceritakan tentang Reza dan perasaan anehnya. Di ujung tulisannya Albar menulis;

     " Ada yang lain dibalik semua ini... "
TBC ( to be continued )

1 comments:

Ferdinand said...

Waduh masih ada lanjutannya...ternyata belum disamperinlagi hhe....D'tgu lanjutannya Sob...